Jumat, 29 Maret 2013

Catatan Spesial Java Jazz Fest 2013: Bukan Masalah Acara Sosialita Atau Bukan...

Lalu lintas Jakarta tidak padat di hari Minggu (3/3), hari terakhir gelaran tahunan Java Jazz Festival 2013. Matahari sore menghangatkan punggung ketika saya berjalan dari gerbang menuju pemeriksaan tiket.
Sengaja berangkat lebih siang, ada jadwal yang ingin dipenuhi pada pukul 16.30 WIB. Phil Perry. Lagi? Yah, yang kemarin kan dia jadi guest star. Yang ini, memang show-nya. Di rundown, disebutkan Phil akan berkolaborasi dengan Brian Simpson, seorang keyboardist yang pernah kerja bersama Janet Jackson sampai Dave Koz.Sore-sore jelang senja, menyaksikan aksi live Phil Perry. Apalagi yang bisa lebih baik dari itu? Sedikit terlambat ketika duduk di D1 Hall yang dingin, saya agak bingung melihat banyaknya kursi kosong. Belakangan, baru sadar kalau kebanyakan penonton memilih lesehan di depan panggung dan sebelah kiri venue, sementara saya di sebelah kanan.
Pilihan saya tidak salah. Mengenakan kemeja bermotif warna kuning dan celana warna putih, sosok Phil mengingatkan pada kakek pada umumnya yang ramah dan penyayang. Bedanya, kakek yang satu ini
Membawakan lagu-lagu cinta yang pastinya sudah bersahabat di telinga, Phil terlihat santai berbagi jatah nyanyi dengan penonton. Pasangan-pasangan yang memenuhi venue, makin merapat satu sama lain ketika lagu legendaris It Might Be You dinyanyikan. Sore di hari penutup Java Jazz Fest 2013 yang indah berkat Phil Perry!
Sudah gelap waktu Phil menutup show-nya. Saya berlari ke JavaJazz Stage, tak sabar menonton Eva Celia. Tanpa embel-embel Lesmana atau Latjuba atau Mueller, gadis ini sudah memang sudah menarik perhatian. Penampilan dewasanya di atas panggung dengan blazer putih membuat para penonton pria seketika berhenti, menyempatkan diri memotretnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar